Kamis, 05 Juni 2008

ENGLISH INTRODUCTIO

  1. Dashboard (daesy’bowrd) = kb. Papan (pedoman) instrument, dasbor.
  2. Data (deite) = (kb). (j.dari datum) data, fakta, bahan-bahan keterangan. Contoh ; a. He collects data for his dissertation = Dia mengumpulkan bahan-bahan keterangan/data untuk disertasinya. b. Data processing = pengolah data
  3. Date (deit) = (kb). 1 tanggal. What’s the date to day ? = tanggal berapa hari ini ? Cth ; date of birth = tanggal kelahiran 2 janji,perjanjian. I have a date with her to night = saya ada perjanjian dengan dia malam ini. 3 teman gadis. Who is your date this evening ? = Siapa teman gadismu malam ini ? (kkt). Membubuhi tanggal. He dated the letter October 4 = Ia membubuhi tanggal 4 oktober pada surat itu. (kki). Berpacaran. They have been dating for several months = Mereka telah berpacaran selama beberapa bulan. Down to date = sampai sekarang. Out of Date = 1 tidak berlaku lagi, 2 sudah ketinggalan jaman. To date = selama ini, hingga kini. Seven volumes have been published to date = Hingga kini, sudah tujuh jilid diterbitkan. Date line = Garis penanggalan. Dated = (ks). Tidak berlaku. This information is dated = Keterangan ini tidak berlaku. Dating = kb. 1 berpacaran 2 penentuan tanggal. Dating of inscriptions is difficult = sukar menentukan tanggal pada batu-batu prasasti.
  4. Datebook (deit’buk) = kb. buku catatan perjanjian
  5. Daughter (‘doter) = kb. anak perempuen, puteri. Doughter-in law = menantu perempuan. Doughterly ( doterlie) = ks. Spt anak perempuan.Doughterly affection = Rasa cinta seorang anak perempuan.
  6. Daunt (don’t) = kkt. Menakutkan, mengecilkan hati. Hard work didn’t daunt him = Pekerjaan berat tidak menakutkannya. Nothing daunted, he continued his search = tidak ada apapun yang menakutkan, dia meneruskan penyelidikannya.
  7. Dauntless (dontles) = ks. Berani, tidak takut. A dauntless fighter = Seorang pejuang yang berani.
  8. Dawn (don) = kb. 1 subuh,fajar 2 permulaan. The dawn of history = Permulaan sejarah. kki. Menyingsing. A new day is dawning = Hari baru sedang menyingsing.

GLOSSARY OF WEATHER TERMS (DAFTAR ISTILAH-ISTILAH CUACA)

1. Absolute temperature scalesee, Kelvin Temperature Scale

2. Absolute vorticessee, Vortices

3. Adiabatic process – Proses di mana fixed relation bertahan selama terjadi perubahan temperature, volume dan pressure tanpa ada pemindahan panas udara.

4. AdvectionTransportation (pemindahan) udara secara horizontal atau sifat-sifat atmospheric. Dalam meteorology sangat berkaitan erat dengan horizontal komponen convection.

5. Advection fog – Kabut yang berasal dari pemindahan panas (warm) humid air (udara lembab) di atas permukaan yang dingin (Cold Surface)

6. Air density – Masa udara padat dalam berat per unit volume

7. Air mass – Dalam meteorology, merupakan bagian udara yang secara horizontal kondisi temperature dan moisture (embun) pada bidang horizontal, esensialnya sama.

8. Air Mass Clasification – Sebuah system yang digunakan untuk mengidentifikasikan dan mengkarakterkan perbedaan massa udara sesuai dengan skema dasar pada system tersebut yang biasanya lebih banyak digunakan untuk mengidentifikasikan masa udara terutama menurut sifat termalnya dari wilayah sumber (source region) yaitu “Tropical” (T) dan “Arctic” atau “Antartic” (A).Semuanya ini kemudian diklasifikasikan menurut karakteristik embun seperti “Continental” (C) atau “Maritime” (M).

9. AlbedoRatio (perbandingan) jumlah radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dengan kumpulan udara (a body of air) terhadap jumlah peristiwa di atasnya yang biasanya dinyatakan dalam porsentase. Dalam meteorology, biasanya digunakan dengan patokannya pada solar radiation ; contoh, The albedo of wet sand is 9 artinya bahwa sekitar 9 % dari incident insolation (solar radiation) terpantulkan albedo untuk jarak permukaan yang lain bagian atas dan jaraknya berkisar antara 80-85 untuk cakupan salju yang dingin. Rata-rata albedo untuk bumi dan atmospherenya telah dikalkukasikan dari jarak 35 sampai 43.

10. Altimeter – sebuah instrument yang menentukan altitude dari sebuah object berkaitan dengan fixed level. Seepressure altimeter.

11. Altimeter Setting – Nilai yang skala pressure altimeternya diatur agar seolah-olah dapat dibaca true altitude pada field elevation.

12. Altimeter setting Indicator – Ketelitian aneroid barometer yang dikaliberasikan (disesuaikan) untuk menunjukkan altimeter setting secara langsung.

13. Altittude – Height (ketinggian) yang dinyatakan dalam satuan jarak di atas bidang panduan, biasanya at mean sea level (di atas permukaan laut).

a. Corrected Alttitude – Indicated alttitude pada altimeter pesawat yang dikoreksikan terhadap temperature yang ada pada kolum udara di bawah pesawat, dimana koreksinya berdasarkan pada perkiraan temperature yang ada pada saat berangkat dan di mulai dari standart atmospheric temperature dan perkiraan true attitude.

b. Density Altittude – Altitude pada standart atmosphere di mana udaranya memiliki density yang sama dengan in quation (yang dibicarakan). Pesawat akan memiliki performance dan characteristics yang sama seperti yang dimiliki pada altitude ini.

c. Indicated Altittude – Altitude above mean sea level yang tertunjuk pada pressure altimeter, yang diatur pada current local altimeter setting.

d. Radar Altittude – Altitude pesawat yang ditentukan dengan radar type radio altimeter, sehingga actual distance terrain (tanah lapangan) dan air yang terdekat tercakupi oleh down ward directed radar beam (sorotan radar yang langsung ke arah bawah).

e. True Altitude – Jarak yang sebenarnya dari above mean sea level.

14. Altocumulus – Lapisan potongan-potongan (patches) awan yang berwarna putih atau berwarna gray (abu-abu), sering tampak bergelombang.Elemen-elemen awan kelihatan seperti masa yang melingkar, tersusun mostly (kebanyakan) liquit water droplets yang mungkin tersupercooled dan biass saja berisi crystal es pada subfreezing temperatures.

15. Altocumulus Castellanus – Sejenis awan tengah yang sekurang-kurangnya terjadi pecahan (fraction) pada bagian atasnya dan menimbulkan banyak pengembangan secara vertical, cumuliform protuberances (apa saja yang lebih tinggi dari pada yang lebar, seperti castles ( istana) dan awan tersebut kelihatan seperti menara kecil (turret), terutama kalau dilihat dari samping. Elements biasanya memiliki dasar yang biasa tersusun in lines. Awan ini menunjukkan instability dan turbulence pada ketinggian tertentu tempat awan ini terbentuk.

16. Aneroid barometer – Sebuah barometer yang beroperasi berdasarkan prinsip terjadinya perubahan atmospheric pressure dengan membelokkan sebuah permukaan metallic yang sebaliknya menggerakkan pointer melintasi sebuah scale yang diukur dalam satuan unit of pressure.

17. Angle – Dalam radar meteorology, merupakan sebuah gaung (echo) yang disebabkan oleh phenomena fisik dan tidak dapat dilihat (not discernible) oleh mata, namun dapat dilihat (observed) ketika strong temperature secara tidak normal dan atau moisture gradient ( kemiringan kelembaban) diketahui berada. Terkadang attribute (dihubungkan) dengan insect (serangga) atau burung terbang dalam radar beam.

18. Anomalous Propagation yang kadang disebut (AP) – Dalam radar meteorology merupakan sesuatu yang lebih besar dari normal bendingnya radar beam seperti (such that) echoes yang diterima dari ground targets pada distance yang lebih besar dari ground clutter.

19. Anticyclone – merupakan sebuah wilayah yang atmospheric presurenya lebih besar, yang memiliki sirkulasi lebih dekat dengan anticyclone, misalnya sepeti yang diamati dari atas, sirkulasinya itu searah jarum jam (clockwise)di bagian northern hemisphere dan counterclockwise (berlawanan arah jarum jam) di bagian southern hemisphere pada equator.

20. Anvil Cloud – merupakan nama populer yang diberikan untuk puncak awan cumulonimbus yang memiliki bentuk seperti landasan (anvil-like form).

21. APOB – merupakan suara (sounding) yang dihasilkan oleh sebuah pesawat.

22. Arctic air – merupakan masa udara dengan karakteristik mengembang kebanyakan dalam musim angin di atas permukaan es dan salju arctic (arctics surface of ice and snow). Arctic air terbentang pada ketinggian dan temperature permukaan (surface temperature) yang lebih besar.

23. Arctic Front – merupakan keadaan permukaan yang tidak bersambung/terputus antara very cold (Arctic) air yang bertiup langsung dari wilayah arctic (arctic region) dan kurang (less) cold lainnya serta sebagai akibatnya Consequently) dense air mass kecil/kurang.

24. Astronomical Twilight – See, Twilight.

25. Atmosphere – merupakan masa udara (air mass) yang menyelimuti bumi.

26. Atmospheric pressure yang disebut juga barometric pressure – merupakan tekanan yang digunakan (pressure exerted) oleh atmosphere seperti a consequence of gravitational attraction yang digunakan (exerted) pada column of air lying (kolum terdapatnya udara)

27. Atmospherics – merupakan disturbing effect ( penagaruh penhisapan yang dihasilkan dalam radio receiving apparatus (peralatan radio penerima) oleh atmospheric electrical phenomena (penomena atmosper yang bermuatan listrik) seperti sebuah badai yang bermuatan listrik.

28. Aurora merupakan sebuah luminous (cahaya), radiant (pancaran) emisi di atas latitude menengah dan latitude yang lebih tinggi confined (yang terikat) dengan thin air (udara tipis) pada high altitudes dan terpusat di atas kutub magnetic bumi. Disebutkan “aurora borealis” (northen lights) atau “aurora australis” sesuai dengan kejadiannya di northern hemisphere, respectively (secara berturut-turut).

29. Attenuation – Dalam radar meteorology merupakan beberapa proses yang untuk menguragi power density dalam radar signals.

a. Precipitation attenuation – Pengurangan power density sebab adanya penyerapan (absorbtion) atau pancaran (reflection) energy oleh precipitation.

b. Range Atenuation – Pengurangan radar power density sebab adanya jarak dari antenna. Hal ini terjadi pada outgoing beam (sorotan surut) pada rate yang berbanding lurus dengan 1/range. Sinyal yang kembali (the return signal) juga dilemahkan (attenuated) pada rate yang sama.

30. Backing – Shifting of the wind (pergerakan angin) berlawanan arah jarum jam with respect to (berkenaan dengan) tiap (either) ruang dan waktu berlawanan dengan veering (belokan/tikungan). Biasanya digunakan oleh meteorologist menunjukkan (to refer to) cyclonic shift (pergerakkan cyclonic (counterclockwise di northern hemisphere dan clockwise di bagian southern hemisphere).

30. Backscatter – Pertaining (menyinggung) terhadap radar, energy yang dipantulkan (reflected) atau dihamburkan (scattered) oleh sebuah target yaitu echo.

31. Banner Cloud atau sering disebut juga Cloud Banner – Suatu awan yang seperti banner (bendera/spanduk) yang melambai-lambai/mengalir (streaming off) dari mountain peak ( puncak gunung)

32. Barograph – Sebuah barometer yang merekam secara terus-menerus.

33. Barometer – Sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur atmosphere pressure; Ada dua bbarometer,yaitu mercurial dan aneroid

34. Barometric Altimeter - See Preessure Altimeter

35. Barometric Pressure – Sama dengan athmospheric pressure.

36. Barometric Tendency – Perubahan barometric pressure dalam kurun waktu tertentu. Dalam pengamatan cuaca untuk penerbangan yang ditentukan secara periodik biasanya setiap tiga jam.

37. Beam Resolution – See Resolution.

38. Beaufort Scale – Sebuah skala wind speed

39. Black Blizard - Sama dengan duststorm (badai debu)

40. Blizzard – Kondisin cuaca berat yang dicharacterized (digolongkan) oleh low temperature dan strong winds yang bearing (memuat/mengandung) salju dalam jumlah besar yang jatuh atau (terangkat) pickup dari ground.

41. Blowing Dust – Sebuah tipe lithometeor tersusun (composed) dari partikel debu yang terangkat (pickedup) secara local dari permukaan dan tertiup di sekitar (about) awan atau sheets (lembaran)

42. Blowing Sand – Sebuah tipe lithometeor yang tersusun dari pasir yang terangkat secara local dari permukaan dan tertiup di sekitar awan atau lembaran.

43. Blowing Snow – Sebuah tipe hydrometeor yang tersusun dari salju yang naik dari permukaan oleh angina dan dibawa ke ketinggian (height) 6 feet atau lebih.

44. Blowing Spray – Sebuah tipe dari hydrometeor yang tersusun atas partikel air yang terangkat dari permukaan sebuah alur air yang besar.

45. Bright Band – Dalam radar meteorology, merupakan sebuah intensitas kecil pada scope (lingkup) range height indicator yang merupakan hasil dari air yang diliputi partikel es yang reflektifitas tinggi pada titik didih (melting level).

46. Buys Ballot’s Law – Apabila seorang obsever di northern hemisphere berdiri dengan bagian bekangnya menghadap angin, low pressure berada di bagian kirinya.

47. Calm – Kehadiran angin atau gerakan udara yang sama (apparent)

48. Cap Cloud yang biasa disebut Cloud Cap – Merupakan sebuah standing orestation ary cap seperti cloud crown (puncak awan) pada sebuah puncak gunung (mountain summit).

49. Ceiling – Dalam meteorology di U.S merupakan 1). height (ketinggian) di atas permukaan bagian dasar dari lapisan awan yang paling terendah atau weather phenomena aloft yang menutupi lebih dari setengah langit. 2). Vertical visibility (pandangan secara vertical) menuju ke obscuration (halangan). See summation principle.

50. Ceiling ballon – Sebuah balon kecil yang digunakan untuk menentukan ketinggian awan dasar (cloud base) atau extent (luasnya) vertical visibility.

51. Ceiling light – Sebuah instrument yang memproyeksikan suatu vertical light beam (sorotan cahaya secara vertical) menuju ke cloud base atau ke permukaan berdasarkan obscuring phenomena; digunakan pada malam hari dalam hubungannya dengan (in conjuction with) clinometer untuk menentukan height (ketinggian) cloud base atau sebagai alat untuk pemperkirakan vertical visibility.

52. Ceilometer – Sebuah alat pengukur cloud height dengan memproyeksikan light (cahaya) pada cloud untuk mendeteksi reflection (pantulan) oleh photo-electric cell dan menentukan height dengan triangulation.

53. Celcius temperature scale abbreviated (disingkat) dengan C – merupakan suatu skala temperature dengan nol derajat pada titik beku dan 100 derajat pada titik didih at standart sea level atmospheric pressure.

54. Centigrade temperature scale – Sama seperti Celcius temperature scale.

55. Chaff – Pertaining to radar ( menyangkut radar, (1) short (pendek), fine strips (bidang halus) metalik foil (tima) yang dijatuhkan dari pesawat, biasanya oleh military forces, specifically (teristimewah) untuk tujuan jamming (menggangu) radar; (2) digunakan dengan longgar echoes yang berasal dari chaff.

56. Change of state – Dalam meteorology merupakan transformation (perubahan) air dari bentuk yang satu, misalnya solid (padat), liquid (cair), atau gaseous/water vapor, ke bentuk yang lain. Ada 5 kemungkinan transformasi yaitu (1) Condensation – Perubahan dari uap air menjadi cair. (2) Evaporation – perubahan dari cair menjadi uap air (3) Freezing – Perubahan dari air menjadi es (4) Melting – perubahan dari es menjadi cair (5) Sublimation – Perubahan dari es menjadi uap air atau dari uap air menjadi es.

57. Chinook – Suatu warm, dry fochn wind yang bertiup ke bawah ke arah eastern slope (ke lereng timur) rocky mountain di atas bidang yang terdekat di U.S dan Canada.

58. Cirriform – Semua species (jenis) dan varietas cirrus, cirrocumulus, dan cirrostratus clouds; clouds descriptive yang tersusun mostly (kebanyakan) atau entirely (seluruhnya) oleh crystal es yang kecil, biasanya transparan dan putih; sering producing (menghasilkan) phenomena halo (lingkaran cahaya) yang tidak terlihat kalau bentuk awan yang lain. Rata-rata height (ketinggian) upward (di atas) 20.000 feet di pertengahan latitude (garis lintang).

59. Cirrocumulus – Suatu cirriform cloud yang nampak seperti kertas tipis (thin) yang berwarna embusan putih (white puff) menyerupai (resembling) flakes (lapisan) atau patches (potongan) kapas tanpa shadows (bayangan); sering bingung dengan altocumulus.

60. Cirrostratus – Suatu cirrifom cloud yang nampak seperti kabut keputih-putihan (whitish veil), biasanya fibrous (berserabut), kadang halus; sering menghasilkan halo phenomena; bisa juga menutupi langit secara keseluruhan.

61. Cirrus – Suatu currriform cloud yang bentuknya tipis, bulu-bulu putih (white feather) seperti awan-awan dalam patches or narrow band (pita potongan atau sempit), memiliki sebuah fibrous (serabut)dan atau silky sheen (seperti sutera kemilau), crystal-crystal es yang banyak sering trail downward (terseret ke bawah) ke arah vertical distance yang seimbang dalam serabut, yang gumpalan-gumpalan miring atau lengkung secara tidak teratur (irregularly slanted or curved wisps) yang disebut mares’ tails (ekor kuda).

62. Civil twi light – See twilight.

63. Clear air turbulance abbreviated CAT – Turbulance yang terdapat (encountered) di udara di tempat yang tidak ada udara; secara lebih popular digunakan pada high level turbulence associated with (yang dihubungkan dengan) wind shear (angin cukur)

64. Clear icing or Clear ice – Generally (pada dasarnya), formasi dari sebuah lapisan atau masa ice yang secara relative transparent (nyata)sebab strukturnya yang hogomogeneous (serba sama) dan jumlah serta ukuran udara yang kecil; biasanya (commonly) digunakan seperti sama dengan (synonymous with) glaze, particularly (terutama sekali) berkenaan dengan (with respect to) aircraft icing menyamai (compare with) rime icing. Factor yang memperkenankan clear icing adalah ukran besar yang jatuh seperti yang terdapat pada cumuliform clouds, penambahan (accretion) supercooled water dan hilangnya (dissipation) perpaduan (fusion) latent heat secara lambat.

65. Climate – Merupakan colektivitas kondisi cuaca yang statistikal pada suatu wilayah dalam interval waktu tertentu (biasanya beberapa decade); dinyatakan dengan berbagai cara.

66. Climatology – Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang climate (iklim).

67. Clinometer – Sebuah instrument yang digunakan dalam pangamatan cuaca (weather observing) untuk mengukur sudut kecenderungan (inclination angle); alat ini digunakan dalam hubungannya dengan (in conjuction with) ceiling light untuk menentukan cloud height pada malam hari.

68. Cloud bank – A fairly well-defined mass of cloud (suatu masa awan yang ditentukan agak baik) diamati pada suatu jarak; mencakupi posisi horizon yang appreciable (cukup besar).tetapi tidak luas di atasnya.

69. Cloud burst – Dalam istilah yang terkenal (in popular terminology), merupakan hujan besar yang jatuh secara mendadak, hamper selalu memiliki type shower (terus-menerus).

70. Cloud cap – See Cap cloud.

71. Cloud detection radar – Merupakan radar yang dipancarkan secara vertical untuk mendeteksi cloud bases dan cloud tops.

72. Cold front – Merupakan non-occluded front yang bergerak in such a way that (sehingga) colder air menggantikan warmer air.

73. Condensation – See change of state.

74. Condensation level – The height pada rising parcel (bidang yang naik) atau layer of air (lapisan udara) yang harus dijenuhkan (saturated) jika teranggkat secara adiabatic (adiabatically).

75. Condensation nuclei – Merupakan partikel kecil dalam udara di mana uap air (water vapor) kondensasi atau sublimasi.

76. Condensation trail or contrail disebut juga sebagai vapor trail – Merupakan sebuah awan seperti steamer ( ular-ular/pita) yang seringkali diamati untuk membentuk bagian belakang pesawat yang terbang dalam clear air, cold air, atau humid air.

77. Conditionally unstable air – Merupaka unsaturated air (udara tak jenuh) yang akan menjadi unstable pada kondisi itu menjadi jenuh (saturated). See instability.

78. Conduction – Merupakan pemindahan panas oleh aksi molekul melalui substance (zat) atau dari satu zat in contact with (dalam hubungnnya dengan) yang lain; transfer selalu dari warmer ke colder temperature.

79. Constant pressure chart – Merupaka suatu chart constant pressure surface; Bisa berisi analisa-analisa ketinggian’ wind, temperature, humidity, dan atau element-element yang lain.

80. Continental polar air – See polar air.

81. Continental polar air – See tropical air.

82. Contour - Dalam meteorology, merupakan a). Sebuah garis yang menun menunjukkan height yang sama dengan constant pressure chart, sama dengan coutour pada relief map. b). Pada radar meteorology – Sebuah garis pada lingkup radar yang intensitas echonya sama.

83. Contouring Circuit Pada weather radar, sebuah circuit yang menampilkan banyak contour intensitas echonya secara serentak pada plan position indicator atau range – height indicator scope. see - Contour.

84. Contrail – Contraction (kepadatan) karena trail (bekas) condensation (pengembunan).

85. Convection – a). Pada dasarnya, Merupakan pergerakan masa dalam fluid yang menyebabkan transport dan mixing (campuran) properties fluid tersebut. b). Dalam meteorology – merupakan pergerakan atmospheric yang pada dasarnya vertical, menyebabkan transport dan mixing atmospheric properties secara vertical distinguished (terkenal) dengan advection.

86. Convective Cloud – See .Cumuliform.

87. Convective Condensation Level yang disingkat menjadi (CCL) – Level paling bawah di mana condensation ( kepadatan) terjadi sebagai hasil convection akibat panasnya permukaan. Pada saat kondensasi terjadi pada level ini, layer (lapisan) antara permukaan dan CCL akan tercampur sepenuhnya (thoroughly), sehingga temperature lapse rate menjadi dry adiabatic dan mixing ratio menjadi constant.

88. Convective Instability – Merupakan pernyataan untuk sebuah lapisan udara yang tak jenuh (unsaturated layer of air) yang temperature dan moisture lapse ratenya sedemikian rupa (such that) apabila terangkat secara adiabatic sampai lapisannya itu menjadi jenuh kembali dan convectionnya spontan.

89. Convergence – Merupakan suatu kondisi yang ada (exist) apabila distribusi angin antara wilayah tertentu sedemikian rupa yaitu terdapat suatu jaringan udara yang masuk secara horizontal (a net horizontal flow of air) menuju ke wilayah tersebut. Dalam convergence pada lower level, penghilangan (removal) kelebihan hasil (resulting exess) dilakukan (is accomplished) oleh suatu udara yang bergerak ke atas (upward movement of air), oleh karena itu (consequently) wilayah-wilayah yang convergent windsnya low level adalah wilayah-wilayah yang peristiwa awan dan precipitationnya baik. Bandingkan dengan (compare with) divergence.

90. Coriolis force – Merupakan sebuah gaya yang dibelokkan (deflective force) sebagai hasil dari rotasi bumi di mana coriolos force itu dibelokkan ke kanan dari arah angin di bagian northern hemisphere dan ke kiri dari arah angin di bagian southtern hemisphere.

91. Corona Merupakan suatu lingkaran berwarna yang berbentuk prisma (prismatically) atau wilayah suatu lingkaran dengan matahari atau bulan di tengahnya, di mana warna-warna tersebut tersusun dari biru di bagian dalam (inside) dan merah di bagian luar (outside); terbalik dengan halo. Berbagai macam halo yang karakteristik awannya tersusun atas water droplets dan bernilai dalam perbedaan antara pertengahan dan cirriform clouds.

92. Corposant – See St.Elmo’s Fierc.

93. Corrected altitude (perkiraan/approximation of true altitude) – See altitude.

94. Cumuliform – Sebuah istilah gambaran semua convective clouds yang menunjukkan (exhibiting) vertical development yang bertentangan dengan (in contrast to) type sratiform yang meluas (extended) secara horizontal.

95. Cumulonimbus – Sebuah type cumuliform cloud yang berat (heavy) dan padat (dense), with considerable vertical extent (dengan luas vertical yang sedapat mungkin) dalam bentuk tower raksasa; sering dengan puncaknya yang berbentuk sebuah anvil (landasan) atau massive plume (bulu-bulu raksasa), berdasarkan cumulinimbus yang sering gelap,sering exist (terdapat) cirga, precipitation, dan low ragged cloud (awan tidak teratur yang rendah), sering (frequently) disertai dengan lightning (kilat), thunder (petir) dan kadang hails (hujan batu es); biasanya (occasionally) menimbulkan tonado atau suatu waterspout (angin putting beliung) manifestation (perwujudan) pertumbuhan awan cumulonimbus yang ultimatum (pokok), selalu meluas ke stratosphere.

96. Cumulonimbus mamma – suatu awan cumulonimbus yang memiliki penggelembungan gantung (hanging protuberances) seperti pouches (kantong perut), festoons (menghias) atau udders ( ambing) pada sisi awan; biasanya menunjukkan turbulence yang keras (severe).

97. Cumulus - suatu awan berbentuk lengkungan puncak yang terpisah (detached dome) atau towers yang selalu padat (dense) dan dirumuskan dengan baik (well-defined); mengembang secara vertical dalam bentuk rising mounds (tumpukan naik) yang menonjol di bagian atasnya sering resembles (menyerupai) suatu cauliflower (kol kembang); bagian awan yang disinari matahari (the sunlit part of these clouds) adalah brilliant white (putih cemerlang) dan bagian dasarnya relative gelap dan nearly (hampir) horizontal.

98. Cumulus fractus – see fractus.

99. Cyclogenesis – adalah bebrapa perkembangan atau penguatan sirkulasi cyclonic dalam atmosphere.

100. Cyclone – 1) merupakan sebuah wilayah yang atmospheric pressurenya rendah yang memiliki sirkulasi terdekat yaitu cyclone, misalnya seperti yag terlihat di atas, sirkulasinya berlawanan arah jarum jam di bagian northern hemisphere dan searah jarum jam di bagian southern hemisphere di mana di bagian equatornya (garis khatolistiwanya) tidak ditentukan (undefined). karena sirkulasi cyclone dan loe atmospheric pressure yang relative selalu coexist berdampingan, kebiasaan umum (in common practice) hubungan (term) cyclone dan low pressure atmosphere digunakan interchangeably (secara bergantian). juga sebab cyclone sering disertai dengan inclement weather (cuaca yang buruk), mereka sering dihubungkan (referred to) secara sederhana sebagai storm (badai). 2) sering disalahgunakan (misused) dalam menunjukkan sebuah tornado. 3) pada indian ocean (samudra indian), suatu tropical cyclone hurricane (angin ribut) dan typhoon.

101. Deepening – pengurangan dalam central pressure pada sebuah pressure system; biasanya digunakan pada low pressure dari pada high pressure, meskipun secara tehnik dapat diterima dalam berbagai hal.

102. Density – merupakan 1) ratio masa beberapa substance (zat) terhadap volume yang ada atau weight per unit volume. 2) ratio beberapa kwantitas terhadap volume atau area yang ditempati misalnya population per unit area. power density.

103. Density altitude – see altitude.

104. Depression – dalam meteorology, merupakan low pressure area; suatu low (udara dingin) atau trough (lembang di antara gelombang-gelombang). ini biasanya digunakan pada tahapan (stage) tertentu dalam perkembangan tropical cyclone terhadap migratory lows dan troughs (udara dingin atau lembang di antara gelombang-gelombang yang berpindah) dan terhadap upper level lows dan trough yang hanya berkembang weakly (dengan lemah).

105. Dew – air pada grass (rumput atau objek lain di atas tanah yang menjadi padat, temperature yang sudah turun/jatuh di bawah pada titik beku temperature pada udara di permukaan tetapi masih di atas bekuan. dibandingkan dengan frost.

106. Dew point (dew-point temperature) – merupakan temperature yang suatu sample udaranya harus didinginkan selagi mixing ratio (ratio campuran) dan barometric pressure tetap constant agar (in other to) memperoleh (attain) saturation (kejenuhan) sehubungan dengan (with respect to) air.

107. Discontinuaty – merupakan suatu zona dengan transition cepat satu atau lebih element meteorological secara comparative.

108. Disturbance – dalam meteorology, digunakan cukup (rather) dengan longgar (loosly), merupakan 1) beberapa low pressure atau cyclone namun salah satu ukuran biasanya relative kecil; 2) suatu wilayah di mana weather, wind, ptressure, dan lain-lain menunjukkan tanda-tanda perkembangan cyclone; 3) beberapa penyimpangan dalam aliran (flow) atau pressure yang berhubungan dengan (that is associated with) keadaan (state) cuaca yang terganggu misalnya cloudiness (berawan), dan precipitation; dan 4) beberapa system peredaran (circulatory system) tersendiri (individual) dalam sirkulasi atmosphere prima.

109. Diurnal – harian, khususnya mengenai (pertaining) suatu perputaran (cycle) yang tercapai (completed) dalam waktu 24 jam dan yang recur (lagi-lagi timbul) setiap 24 jam.

110. Divergence – suatu kondisi yang ada apabila distribusi winds dalam wilayah tertentu, terdapat suatu jaringan aliran udara ke luar (outward) secara horizontal dari wilayah itu (the region). divergence pada low levels, kerugian yang timbul (the resulting deficit) di imbangi (is compensated for) dengan subsidence udara dari aloft; oleh karena itu, udara dipanaskan dan relative humidity diturunkan membuat divergence suatu proses panas dan dingin (a warming and drying proses). low-level divergent regions merupakan wilayah yang tidak baik (unfavorable) terhadap peristiwa clouds dan precipitation. kebalikannya adalah convergence.

111. Doldrums – Merupakan daerah (belt) yang anginnya tenang (calm) atau ringan (light) dan variable (bervariasi) di bagian garis katolistiwa (equator) antara dua daerah angin pasat (trade wind belts). Bandingkan dengan intertropical convergence zone.

112. Down draft – Merupakan aliran udara yang menuju ke bawah dalam skala yang relative kecil; sering diamati pada samping bawah angin (lee side) di objek besar yang menghambat aliran udara yang smooth (halus) atau di precipitation area atau di dekat cumulifom cloud.

113. Drifting snow – Suatu type hydrometeor yang tersusun partikel salju yang terangkat (picked up) dari permukaan (surface) tetapi dibawa ke ketinggian yang kurang dari 6 feet.

114. Drizzle – Sebuah bentuk precipitation. Water drop yang sangat kecil yang mengambang (float) dengan aliran udara ketika jatuh pada jalur yang sembarangan (irregular path) (bukan hujan, yang jatuh pada jalurnya secara comparative dan bukan fog droplets yang masih tertunda/suspended di udara),

115. Dropsonde – Sebuah radiosonde yang terjatuh oleh parachute dari dari sebuah pesawat untuk memperoleh soundings (measurement) pada atmosphere bagian bawah.

116. Dry adiabatic lapse rate – Makin naik ke tinggi, makin berkurang temperaturenya apabila udara tak jenuh (unsaturated air) terangkat secara adiabatic (karena expansion/meluas sebagaimana terangkat ke low pressure area). See adiabatic process.

117. Dry bulb – Sebuah nama yang diberikan untuk sebuah thermometer biasa (an ordinary thermometer) yang digunakan untuk menentukan temperature udara; juga digunakan sebagai sebuah kontraksi pada dry-bulb temperature. Bandingkan dengan wet bulb.

118. Dry bulb temperature – Merupakan temperature udara.

119. Dust – Sebuah type litometeor (meteor berbentuk batu datar) yang tersusun atas partikel-partikel bumi yang kecil yang tertunda di dalam atmosphere.

120. Dust devil – Kecil, angin puyuh (whirlwind) yang hebat, biasanya dalam durasi yang singkat, diubah padangan oleh dust, sand, dan debris (puing/reruntuhan) yang terangkat dari ground.

121. Duster – Sama dengan duststorm

122. Duststorm yang disebut juga duster, black blizzard – Sesuatu yang luar biasa, sering (frequently) kondisi cuaca yang hebat digolongkan dengan strong winds dan dust yang penuh udara di atas (over) sebuah wilayah yang luas (extensive area).

123. D-value – Depature of true altitude dari pressure altitude (see altitude); diperoleh dengan hitungan aljabar true altitude dari pressure altitude; sehingga hasilnya bisa minus atau plus. Pada constant pressure chart, perbedaan antara actual height dan standart atmospheric height pada suatu constant pressure surface.

124. Echo – Pada radar, merupakan 1) energi yang dipantulkan (reflected) atau yang dihamburkan (scettered) oleh sebuah target; 2) lingkup radar yang menghadirkan belokan/putaran (return) dari sebuah target.

125. Eddy – Suatu ketidakteraturan angin local (a local irregularity of wind) dalam tiupan angin yang berskala besar. Skala eddies yang kecil menghasilkan kondisi turbulence.

126. Estimated ceiling – Suatu klasifikasi yang digunakan apabila ceiling height sudah diperkirakan oleh observer atau sudah ditentukan dengan beberapa metode lain; tetapi karena kondisi limits of time, distance atau precipitation yang ditentukan, suatu klasifikasi lebih descriptive tidak bisa digunakan.

127. Evaporation – See change of state (perubahan keaadan).

128. Extratropical disebut extratropical cyclone, extratropical storm – Beberapa cyclone yang bukan tropical cyclone, biasanya mengenai (referring to) migratory (perpindahan) frontal cyclones yang ada pada middle dan high altitudes.

129. Eye – Kira-kira (the roughly) wilayah yang anginnya relative tenang atau ringan dan cuacanya bagus sekali pada pusat berkembangnya tropical cyclone. Sebuah awan tembok (wall cloud) membentuk boundary of eye pada bagian luar.

130. Fahrenheit temperature scale disingkat F – Suatu temperature scale dengan 32 derajat pada titik beku dan 212 derajat pada titik didih pada standart sea level atmospheric pressure (29.92 inches atau 1013.2 milibars).

131. Fall wind – Suatu cold wind yang meniup miring ke bawah (downslope). Fall wind differs (berbeda) dari fochn dalam udara yang pada awalnya (initially) cukup dingin agar tetap (remain) relative dingin meskipun tekanannya (compressional) memanas (heating) selama descent (turun).

132. Filing – bertambahnya pressure pusat pada suatu pressure system; terbalik dengan deepening; Lebih biasanya digunakan untuk a low dari pada a high.

133. First gust – Leading edgenya downdraft yang plow wind, dari suatu thunderstorm yang mendekat.

134. Flow line – Suatu aliran angin (streamline).

135. Fochn – Suatu angin panas (warm) kering (dry) yang jatuh miring ke bawah (downslope); warmness dan dryness ada karena tekanan adiabatic (adiabatic compression) saat turun; characteristic wilayah-wilayah pegunungan. See proses adiabatic, Chinook, Santa ana.

136. Fog – Suatu hydrometeor yang terdapat banyak (numerous) waterdroplets dan berpangkalan di (based at) surface; droplets sangat kecil untuk dihentikan di atmosphere bumi untuk jangka waktu yang tak terbatas (indefinitely),drizzle tidak sama (unlike karena drizzle tidak jatuh ke permukaan bumi (surface) berbeda dari awan di mana awan tidak berpangkal di surface. Berbeda dari haze dengan kebasahan (witness) dan warna abu-abunya).

137. Fractus – Awan yang bentuknya sobekan tak teratur (irregular shred), nampak seolah-olah (as if ) sobekan (tear), tampak jelas sepeti kain buruk (rag);digunakan hanya untuk stratus dan cumulus misalnya cumulus fractus dan stratus fractus.

138. Freezing – See change of state.

139. Freezing level – Suatu level dalam atmosphere yang temperaturenya 0 derajat celcius (32 derajat Fahrenheit).

140. Front – Suatu permukaan, (interface), transition zone (zona peralihan) dalam keadaan yang terputus-putus (discontinuity) antara dua air mass yang berdekatan (adjacent) dengan density yang berbeda; lebih singkat lagi adalah batas (boundary) antara dua air mass yang berbeda. See frontal zone.

141. Frontal zone – Suatu front atau zone yang ditandai dengan bertambahnya density gradient; digunakan untuk menunjukkan bahwa front sebenarnya bukan surface of discontinuity tetapi suatu zona yang peralihan (transition) element meteorologycalnya cepat sekali.

142. Frontogenesis – Awal terbentuknya front atau frontal zone.

143. Frost juga boardfrost – Kandungan kristal es terbentuk oleh sublimasi apabila temperature dan dew point di bawah titik beku (freezing point)

144. Funnel cloud – Awan tornado atau vortex cloud meluas ke arah bawah dari parent cloud but tidak sampai ke ground.

145. Glaze – Sebuah lapisan (coating) es, biasanya clear dan smooth, biasanya terbentuk oleh freezing of supercooled water pada permukaan. See clear icing.

146. Gradient – Dalam meteorology, berkurangnya value per unit distance suatu parameter pada arah maximum decrease; lebih bany/ak digunakan dengan pressure, temperature dan moisture.

147. Ground clutter – Mengenai radar, yaitu suatu kumpulan echoes, biasanya dipantulkan pada jarak yang pendek (short range) dari ground targets.

148. Ground fog – Di united states, sebuah awan yang menyembunyikan kurang dari 0,6 langit dan tidak berdampingan dengan (contiguous with) clouds base.

149. Gust – Bertambahnya wind secara mendadak; sesuai dengan (according to) kebiasaa (practice) mengamati weather, gusts dilaporkan apabila wind variation antara puncak (peaks) dan ketenangan (lulls) wind sekurang-kurangnya 10 knots.

150. Hail – Sebuah bentuk precipitation yang tersusun dari (balls) atau (irregular lumps of ice), yang juga dihasilkan oleh convective clouds yang selalu mendekati cumulonimbus.

Halo – Suatu lingkaran putih yang berbentuk prisma atau lingkaran yang bergari-garis (arch of a circle) dengan matahari atau bulan di tengahnya; Pewarnaan (coloration), apabila tidak putih, dan dari merah di bagian dalam sampai biru di bagian luar (berlawanan dengan corona